Tuesday, March 1, 2011

Curhat Colongan part 2 : Ketika saya patah hati dengan ikhlas

Mari curcol lagi. Astaga, saya ketagihan.

Jadi, di post yang lalu, aku kan bilang aku lagi jatuh cinta dan lagi sakit 'hati' like you know, semacam galau gitu lah.
Sekarang udah enggak lho..

Jadi ceritanya, setelah ada acara WSC di sekolah, saya mulai mikir : "He doesn't belong with me. He belongs with someone else." Dan boom! Beberapa hari kemudian a.k.a hari selasa, aku bukain hapenya sepupu jauh saya dan ada banyak banget sms dari yang aku sukain di inboxnya. Dan, aku sedikit patah hati. Sampai akhirnya di rumah waktu aku ngedit foto-foto hasil jepretan saya pas wsc, aku nemu satu foto yang pas yang saya sukain itu liatin sepupu jauh saya sambil senyum, padahal pas saya foto dia NGGAK ada yang senyum. CANIS LUPUS FAMILIARIS !!! Apa-apaan coba itu?
Tapi setelah itu saya mikir : "Tapi emang kayaknya jodoh. Sepupu saya itu sholehah, cocok sama yang saya sukain itu karena dia sholeh. Udah gitu sama-sama pinter. SMSan pula. Pernah satu kelas pula (dan bakalan satu kelas kalo mereka masuk IPA). Mereka juga kalo ada acara sekolah gitu pasti satu bis, Dan lagi, mereka sama-sama PKL IPS waktu CIS. Jadi apa salahnya kalo emang mereka jodoh. Setidak-tidaknya kan dia jadi saudara aku." Dan hari berikutnya, saya coba untuk menerima hal itu. dan IT WORKS! saya bernah-benar merelakan yang saya sukain itu buat sepupu saya.
Toh, sebenernya temen-temen cowok yang aku ceritain juga selalu bilang : "Jauh amat kamu suka dia, cak?" Itu kan tandanya emang aku nggak jodoh sama dia. Orang lain yang menilai, kan?
Sekarang sebenernya, saya lagi suka sama seseorang juga. Nggak sampe kayak aku suka sama yang aku sukain itu sih, cuma tetep aja suka. Dia satu angkatan juga, dan dia udah punya pacar. Setidaknya, saya nggak akan patah hati sama dia.

Dan akhir-akhir ini aku juga pengen sih kayak Sustika, Sahabatku. Aku tu pengen kayak dia soalnya selain pinter, dia juga nggak mikirin cowok lho. Dia hebat sekali. Aku pengen kayak dia, Pengen hidup biasa aja. Pengen jadi pendiem, pengen jadi invisible, pengen jadi tenang gitu. Pengen deh belajar sama sustika.

Jadi, pada intinya saya sudah tidak cenat-cenut lagi. Saya udah biasa aja. Muslimah yang gentle adalah muslimah yang berani merelakan Muslim yang dicintainya untuk mendapatkan Muslimah yang lebih baik darinya. Dan karena saya muslimah yang baik, saya merelakannya. Dan saya dengan tidak sengaja juga sudah belajar Ilmu Ikhlas.

Be HAPPY :D