Tuesday, April 5, 2011

A melody, A memory, Or just one picture

Familiar dengan judul di atas ? Yep, itu adalah satu baris lirik dari lagunya Avenged Sevenfold yang Seize The Day. I will not to talk about Avenged Sevenfold or any of their songs. Tapi saya akan membicarakan tentang Melody, Kenangan, dan Gambaran.

So, belakangan ini, tangannya saya GUATEL BUANGET. awalnya aku kira ada kadas di tangan atau panu (karena belakangan ini tangan saya agak memutih), entahlah. Tapi setelah beberapa merenung, akhirnya saya sadar : saya kengen main piano. Oke, emang saya punya
keyboard yamaha yang abalnya naudzubillah. Tapi main piano sama keyboard itu jauh, man. Main keyboard itu ringan, nggak berasa. kalo main piano itu kerasa banget gitu auranya. Serius nggak bohong. Suaranya itu lho yang menenangkan hati. Beda gitu suara piano sama keyboard. Coba aja kalo nggak percaya.

As you haven't know -or if you already have, saya dulu pernah belajar -les- main piano yang sebenarnya ada 2 tahapan.
Tahap pertama adalah saat saya masih bersekolah di Yamaha Music Course. Yang GILA ITU KEREN ABIS. saya masuk sana kira-kira pas masih umur 4 tahun. setelah menjalani 4 level KMA (Kursus Musik Anak) sampe 4 level JXC (Junior Extensio
n Course) dan kemudian lulus. Pada masa-masa saya masih JXC saya nyambi juga les piano sama guru saya yang namanya IBU DJUNAEDI. Bu Djun ini yang mendidik saya dari nol (KMA) sampe kayak dulu (emang saya nggak begitu bagus sekarang mainnya. nggak pernah latihan lagi sih). Sekolah musik saya dulu namanya Cressendo. Dan itu katanya adalah sekolah musik paling mahal di jogja (ngeri). Selama di Cressendo itu saya sering ik
ut festival (ya sebenernya sih cuma festival antara YMC) aja sih. Dulu juga saya ikutan festival apa gitu nggak tau namanya. Jadi waktu itu aku dipilih dari murid-murid angkatan saya untuk maju lomba apa gitu aku lupa. Waktu itu aku main lagunya judurny
a "Sakura" pake electone gitu (keyboard yang ada2 tingkat yang ada pedalnya juga di bawah). Serius, benda itu selalu bikin mupeng. Dan biasanya kalo saya di kelas nih milihnya kalo nggak di Electone yang aku lupa nama aslinya itu apa ya di piano forte.
Tapi setelah lulus, akhirnya saya masuk ke tahap kedua. Tahap kedua itu setelah saya lulus dari Yamaha. Waktu itu aku les privat di sekitaran rumahnya temen. Guru saya itu adalah Pakdhenya Eros Chandra. Aku tidak lama les disini, abisnya saya sibuk sih. hahaha

But, somehow, Saya kengen banget main piano. Kayaknya sih gara-gara anak satu angkatan saya ada yang bisa main piano baguuuuuuus banget. Dan saya oengen b
elajar lagi. Jadi gatel gitu tangannya. Setelah itu, saya benar-benar pengen banget les lagi (di Yamaha). Dan gara-gara kemaren saya ke rumahnya sepupu saya yang punya piano forte, saya pun jadi pengen punya piano. Awalnya sih aku cuma pengen punya c
lavinova, kayak piano elektrik gitu. tapi piano itu kayaknya lebih menggiurkan.

Baldwin Custom Heavy Metal :
harga : $114,348
Bahan : Kebanyakan dengan kayu Maple. Pada bagian papan suara adalah dari kayu cemara. Bagian kuncinya adalah kayu Hitam Afrika.


Baldwin Custom Leopard
Harga : $92,722
Bahan : Kebanyakan dengan kayu Maple. Pada bagian papan suara adalah dari kayu cemara. Bagian kuncinya adalah kayu Hitam Afrika.


Baldwin Custom Metallic Scroll
Harga : $87,945

Baldwin Custom Tuxedo M1
Harga : $82,993

Baldwin Custom Walnut Scroll
Harga : $89,856
Bahan : Kayu walnut

Astaga, piano itu SUNGGUNG SANGAT KEREN. Terutama si Walnut Scroll.

A melody from a piano. A memory of piano, A picture of a piano.

No comments:

Post a Comment