Sunday, December 2, 2012

Desember

Bulan terakhir di setiap tahunnya. Tahun di mana semua orang mempersiapkan revolusi-revolusi baru untuk tahun depan. Bulan di mana orang akan melupakan apa yang tidak berkenan di tahun ini untuk tahun depan. Semua orang menyukainya, dan semua orang menantikannya.

Oke, tidak semua. Aku adalah bagian dari orang-orang yang tidak menantikan Desember.

Aku tidak tahu sejak kapan aku tidak menyukai Desember. Banyak hal-hal yang tidak menyenangkan terjadi di bulan Desember untukku. Misalnya saja, ayahku meninggal bulan Desember. Dan semua siswa pasti tahu bahwa Desember adalah saatnya untuk belaja dengan keras untuk Ulangan Akhir Semester. Khususnya untukku sekarang. Bulan Desember ini hampir saja membunuhku karena aku punya jadwal yang tidak ada jeda. Ketika Desember datang, UAS sudah harus dihadapi. Belanjut dengan Try-out, latihan Ujian Nasional, dan berbagai macam hal yang lainnya. Bahkan saat harusnya aku libur di minggu terakhir Desember, justru aku tidak bisa karena ada klinis di sekolah.

Aku lelah. Tapi bagaimana lagi? Aku ingin segera lulus SMA kemudian bisa fokus pada apa yang sangata ku sukai. Aku hanya butuh ketekunan, kegigihan, kerja keras, dan pengorbanan. Aku ingin semua ini cepat selesai. Agar aku bisa bernafas lega.

Apa lagi yang aku benci dari Desember? Keluar dari banyaknya acara musik dan penghargaan yang akan di tanyangkan di televisi pada akhir tahun, aku membenci tahun baru. Alasannya cukup mudah, karena aku tidak suka bertambah tua. Aku berulang tahun di bulan Februari, sehingga aku sangat merasakannya. Tahun depan aku akan berumur 17 dan aku sudah dianggap dewasa di negara ini.

Kata kedewasaan ini membuatku terbebani. Karena orang dewasa pasti bisa mandiri. Sedangkan aku?

Aku.. membenci Desember. Tidak bisakah November itu sepanjang 365 hari?

No comments:

Post a Comment