Friday, November 29, 2013

head and things

 Ketika aku memiringkan kepalaku, itu artinya ada sesuatu yang ada di pikiranku tetapi tidak bisa aku ucapkan.
Seperti, "Aku cemburu."

Sunday, November 24, 2013

A Turning Point?

Terharu adalah ketika seorang kakak keamanan menjabat tanganku dan memelukku kemudian dia berbicara pelan dan tegas, "Jaga angkatamu. Jaga jakjurmu. Kamu pasti bisa."

Bangga adalah ketika memakai jaket jurusan berwarna biru, tangan mengepal ke udara dan berkata dengan arogansi tinggi, "Informatika!" "Beda!" "Informatika!" "Satu" "Informatika!" "Kita beda tapi kita satu!"

Sunday, November 10, 2013

Bahagia Itu Sederhana

Bahagia itu sederhana. Ketika mataku terbuka dan masih bisa melihat langit-langit kamar.
Bahagia itu sederhana. Ketika matahari masih terbit dari ufuk Timur.
Bahagia itu sederhana. Ketika aku bisa menarik napas, kemudian menghembuskannya.
Bahagia itu sederhana. Ketika bensin motor masih penuh.
Bahagia itu sederhana. Ketika pamit akan kuliah, nenek memberi uang Rp 50.000.
Bahagia itu sederhana. Ketika motor bisa dipacu kelajuannya.
Bahagia itu sederhana. Ketika saat itu tugas menumpuk dan kelas Pancasila kosong.
Bahagia itu sederhana. Ketika tugas yang dibuat sehari semalam bisa langsung dapat tanda tangan asdos.
Bahagia itu sederhana. Ketika pulang dari kuliah, es oyen menunggu di rumah.
Bahagia itu sederhana. Ketika spongebob squarepants masih ada di globaltv.
Bahagia itu sederhana. Ketika baru saja masuk garasi, tiba-tiba hujan deras.
Bahagia itu sederhana. Ketika koneksi internet lancar.
Bahagia itu sederhana. Ketika aku bisa menyelesaikan kuis algoritma.
Bahagia itu sederhana. Ketika penat kuliah terganti oleh komik "Hai Miiko."
Bahagia itu sederhana. Ketika aku tersenyum.
Bahagia itu sederhana. Ketika aku bisa bersujud.
Bahagia itu sederhana. Ketika aku masih bisa membanggakan ayahku.
Bahagia itu sederhana. Ketika aku mendapatkan waktu sendirianku.
Bahagia itu sederhana. Ketika aku masih bisa berpikir logis.
Bahagia itu sederhana. Ketika aku memikirkan masa depan, pikiran itu tetap menjadi pikiran.
Bahagia itu sederhana. Ketika aku dicintai.
Bahagia itu sederhana. Sesederhana kamu bernapas. Sesederhana kamu melihat matahari. Dan sesederhana kamu mencintai orang lain.

Thursday, October 24, 2013

I'm dying. Help!

I got flu. I think it's really bad because I feel pain on my face. Huhu.
I even got toothache too. It hurts :'(
Somebody help meeeee :'(

Saturday, September 28, 2013

21093013 You!

Let me tell you something.

I am a person who don't care about who you are and what are you going to do.
Hal yang lebih penting buatku adalah  I take what you give, and I do a favour for you.

Masalah why I don't do what you tell to do is because I don't think it'd effect my entire life.

You just can't judge me from the way I walk. Judge me when you talk to me. Judge me after you ask my friends about it.
I'm shy. But I can be arrogant either.
But to you, I'm not being rude. I'm just running away. Because being around you is 0 comfort.
Problem? Give me some minutes to answer your problems.

Sunday, September 1, 2013

Computer and Petroleum are not to be destined

Something comes in my mind.

I don't have the same destiny with him.

It's just pathetic.. When I saw the fact that we're in one name of university, hoping that the chance would always be there, universe says different. We're in one name of university but It just to make me realize that He and I will never be what I imagined.

It's been more than 5 year, it's a very long time. I've seen so many things. But I never had a chance. I take that as the reality that I can't make it. The more pathetic thing is, for now, for the past 5 years I have no imagination beside him.

Even if I hurt my neck, even if I wet my eyes, even I've waited for hundreds years. That person and I are two different individuals. It's like me eating peppers. I thought it'd great, but not really.

Let's have a new start.. well, I have said that couple times before. But now.. I really hope I can.

^.^

Tuesday, July 9, 2013

Lucky


I have never been lucky.
Really?
I said a lie. I have been lucky. But not as much as people have.
I’m lucky I am still alive.
I’m lucky I still have my laptop, internet, phone, electricity.
I’m lucky I still can eat and drink.
I’m lucky I still can take wash.
I’m lucky I still have people to love.
Lucky is something that not all people have.
Look around you… are you envying what they have?
Think again. Will they think the same of you?

Friends...?


Louboutin. 0. Disposable.

Ada yang tahu maksud di atas? Itu adalah tiga hal yang aku katakan jika orang bertanya padaku, “Bagaimana Anda mendeskripsikan diri Anda?”

Louboutin.

Ada yang tahu? Ini memang brand terkenal. Christian Louboutin—the designer—hanya membuat satu dari setiap karyanya. Hanya satu. Dan aku juga seperti itu. Aku hanya satu. You can’t fine someone exactly like me. Aku ini limited edition.

0.

0 itu angka. Bukan genap, bukan ganjil. Tapi dia memiliki nilai. Nol itu bukan bilangan yang positif ataupun negatif. Angka nol melambangkan sesuatu yang tidak ada. Tapi ketidakadaan itu sendiri ada, yaitu nol. Nol adalah angka yang sulit dimengerti untuk yang memiliki logika pas-pasan. Kalau menginterpretasikan padaku, aku sulit dimengerti.

Disposable.

Disposable dalam bahasa Indonesia berarti barang sekali pakai. Semua juga tahu kan, arti sekali pakai? Jika sudah dipakai, ya buang saja. Sudah tidak berguna kok.

Masalah disposable ini. Aku sedikit—katakanlah—miris. Well, aku kenal banyak orang. Aku berusaha membuat kenangan dengan mereka. Sayangnya, mereka pasti akan lupa. They come to me when they need me. Apa itu layak dipanggil teman? What friends are for? Apa maksudnya teman adalah di mana kamu butuh kamu akan datang dan kalau sudah tidak lalu dibuang?

Masalahnya, orang yang aku anggap teman dekat sekarang bahkan sudah melupakanku saat mereka punya teman baru. Like always. Teman-teman SMP-ku bahkan bersikap seperti who-is-this-little-trash-sitting-next-to-me dengan pandangan sinis. Atau seperti, “I don’t know you, why are you talking to me?”
Dan sekarang setelah aku mau masuk kuliah aku dihadapkan di kenyataan bahwa aku “terdampar.” Aku masuk universitas swasta. Dan teman-temanku masuk universitas Negeri. Aku sendirian di sana. I wonder will they forget me and look down on me after the year passed by?

Dan ini yang membuatku berpikir ulang tentang arti berteman.

Apa aku harus berteman?

Lalu, dilupakan?

Saturday, May 25, 2013

Waktu Mei

Ini bulan Mei ya?
Nggak kerasa loh, sumpah. Kayaknya baru beberapa waktu lalu aku galau nggak pengen ketemu 1 Januari. Eh diem-diem ternyata udah akhir Mei. Udah hampir setengah tahun.

Tarik nafas, hembuskan.

Setelah UNAS kemarin, aku nggak punya kerjaan. Salahkan si MODEM!! Yang harusnya selama liburan ini bisa menyelesaikan "PR" eh malah buat baca fanfiction, buat Facebook-an. Ya kapan selesainya kalo gitu. Ah biar.

Betewe, Aku lulus loh. Murid abal yang kalo di kelas sukanya ngenet baca fanfiction dan tidur, di rumah cuma mantengin laptop ini lulus dongs :D betapa kerennya itu/ Ajaibnya, pas ngerjain soal Fisika kemarin, aku mau nangis karena susaaaaaaah banget. Hasilnya? Justru lebih baik dari pada yang aku kira. Kirain ntar dapet nilai 4. Ternyata nggak ada yang segitu. Woah :D Alhamdulillah, yah :D

Jadi sebentar lagi aku mau masuk kuliah. Ini gawat. Karena aku orangnya malesan. Gimana mau kuliah coba? Demi dah.

Seseorang bilang padaku "Kalau lagi sama kamu, waktu cepat berputar. Dan aku harap waktu pengertian kali ini untuk berhenti."

Nonsense.

Lalu aku jawab, "Kita yang tidak mengerti waktu. Waktu berjalan apa adanya. Konstan Yang seharusnya dilakukan adalah kita memanfaastkan waktu yang diberikan oleh waktu."

Cao.

Tuesday, April 23, 2013

Fool For Love

나와 같은 바보가 어디 있겠
그 사람도 날 기다리고만 있겠죠 바보, 바보, 바보처럼

There has to be a fool like me somewhere
That person will also be waiting for me fool, fool, like a fool

Saturday, March 30, 2013

First Ride X

Kemarin Jumat sekolahku dengan baik hatinya menyiapkan sebuah acara outbound untukkami kelas tga. Dan tidak seperti biasanya, aku kali ini sangat excited entah karena apa. Aku benar-benar ingin bermain bersama teman-temanku sampai puas.

Lalu masalah datang, "Aku ke sana naik apa?"

Lokasinya ada di Gamping. Mungkin 10 km dari rumahku. Tapi kurasa itu lebih. Pokoknya jauh. Dan aku nggak dapat tumpangan. Jadi akhirnya aku memutuskan untuk naik motor sendiri. Iya, sendiri.

Dan aku memang melakukannya. I rode the motorcycle, alone. Yes I rode it alone. Betapa menyenangkan sampai saat ini aku masih hidup tanpa ada tambahan luka jatuh. Sambil jalan aku sambil belajar bagaimana mengendalikan motor dan bagaimana aku harus bersikap di jalan. Aku selalu ada di belakang temanku. Jadi selain memperhatikan jalan, aku memperhatikan kaki temanku. Kapan aku harus menginjak rem, kapan aku harus menaikan gear dan kapan harus menurunkannya. Bagiku ini jauh lebih baik dari pada aku belajar keliling lapangan.

Dan yang lebih baik lagi, setiap berhenti di lampu merah mereka selalu bertanya padaku apakah aku baik-baik saja. Dan dengan senang hati mereka mencari jalan lewat pasar. Kau tahu, kan pasar itu kalau pagi ramai? Jadi aku sekalian belajar bagaimana mengatasi jalanan saat ada kemacetan. Aku cinta teman-temanku!

Sayangnya, karena suatu hal aku harus pulang bersama temanku. Aku tidak bisa melihat! Kacamataku jatuh di sungai.

Aku tidak sabar untuk naik motor lagi. Hee, I love the speed.

Sunday, March 24, 2013

Kejadian yang Sama dengan Elemen-Elemen yang Berbeda

Tengah malam lagi. Dini hari lagi. Laptop lagi. Blog lagi.

Seperti deja vu, kan?

Iya, aku juga mengalami deja vu karena tiga minggu lagi aku akan menghadapi UNAS. *tepuk tangan* Dan aku mulai sering sakit kepala dan gigi. Katanya sih karena aku stress dan banyak pikiran. Itu wajar, kata si Dokter. Lagi pula, siapa yang nggak sakit kepalanya berkutat dengan mapel UNAS dengan bimbingan makhluk ganas? Bahkan aku udah kena ultimatum.

Waktuku benar-benar nggak banyak. Sekarang aku baru istirahat dari belajar untuk cuma dapet nilai 5,75. Bayangkan, nilai segitu aja aku harus berjuang ekstra. Ada apa dengan dunia ini?

Kenapa UNAS kali ini berbeda? Bukankah ini sama-sama UNAS? Dulu walaupun aku tidak paling pintar di sekolah aku tidak pernah sesulit itu untuk mendapatkan nilai 6. Tapi sekarang, nilai 6 sama aja nilai 9 jaman dulu. Harus dengan perjuangan ekstra.

Lalu ini salah siapa? Salahmu? salahku? Oke, karena tidak ada yang mengaku berarti ini salahku, salah otakku yang menumpul.

Aku tidak kuat! Aku mau tidur saja.

Saturday, February 16, 2013

Cerita lain anak ini..

Setelah dibuat bingung yang tidak berkesudahan selama beberapa minggu belakangan ini, akhirnya saya mengambil keputusan juga mau kuliah di mana. Hah, menyedihkan. Niat awal memang ingin menjauhi Matematika (dan Fisika), toh aku berhulu juga di fakultas yang mengandung hitung-menghitung. FYI, aku nggak daftar di MIPA. Saya nggak yakin saya masih bisa hidup dengan tenang kalau di sana.

Akhirnya bisa mulis di sini juga. Sebenernya sih aku pengen nulis dari tanggal 8 kemarin. You know, aku baru saja berulang tahun yang ke 17! Aku sudah dewasa. jadi aku bisa nonton film porno (err, nggak juga sih). Aku pengen sebenernya memberi foto-foto kado-kado dari temen-temenku, sayangnya aku lagi males... Capek! (alasan).

Ulang tahun ini memang tidak ada bedanya dengan ulang tahun yang sebelumnya. Masih sama. Hanya saja mereka dan aku sedikit berpesta-pesta karena ini sweet seventeen. Teman-teman baikku memberiku sebuah buku yang mereka buat sendiri berisi kumpulan ucapan selamat dan harapan-harapan mereka. Dan di halaman terakhirnya, teman baikku dari SMP memberikan kata-kata yang mengharukan.. aku jadi sedih. Lalu mereka juga memberiku sebuah pigura berisi foto mereka dan aku. Dan yang terakhir, mereka memberiku jam tangan berwarna merah muda dan perak. Aduh, kenapa mereka tahu kalau aku suka yang blink-blink? Dan kado terakhir dari temanku yang lainnya adalah sebuah binder. Sederhana, kan? Tapi sampulnya foto GD sama Sungmin >.< terus di dalamnya ada pembatas foto GD, Sungmin, Yonghwa, dan Changmin. Ah, menyenangkan.

Dan kado spesial adalah sebuah kabar gembira. Dari seorang penulis kesukaanku. Akhirnya dia akan merilis ceritanya dalam bentuk buku! Yay! Sebenarnya sala satunya juga sudah dirilis, tapi aku menunggu kisah yang satu itu.

Bukankah aku pernah cerita bahwa aku jatuh cinta pada Cho Kyuhyun pewaris Shinsegae? Fanfiction itulah yang mempengaruhiku. Dan cerita ini akan diterbitkan dalam bentuk buku, I can't wait!

Jadi mulai sekarang aku harus berjuang. Aku ingin seperti penulis itu. Jadi setelah semua ujian sekolah berakhir, aku akan menyelesaikan apa yang sudah aku kerjakan sembari berjuang menguruskan badan dengan diet yang sudah aku rancang :D Doakan saya cepat kurus ya, setidaknya sampai saya kuliah nanti saya punya baju yang fashinable yang banyak.

Salam cinta,