Friday, December 21, 2012

Gitar

Gitar. Gitar adalah sebuah alat musik. Gitar adalah sebuah alat musik petik yang bisa menghasilkan nada yang indah. Gitar banyak disukai oleh semua orang karena cara memainkannya yang mudah. Dan gitar adalah jiwa dari sebagian orang.
 
Bagi orang yang menyukainya, gitar adalah alat musik yang menemani hari-harinya. Mereka terus memainkannya ketika mereka sedih ataupun senang. Mereka yang menyukainya akan berusaha memainkannya dengan benar dan bisa melakukan apa saja dengan gtar. Mereka yang menyukainya akan selalu memainkannya sampai mereka bosan.
 
Tapi bagi orang yang sudah mencintai gitar, mereka tidak hanya memainkannya ketika mereka sedih ataupun senang melainkan memainkannya karena itu adalah bagian dari hidupnya. Mereka tidak lagi berusaha memainkannya dengan benar melainkan mereka menyatu dengan nada-nada yang dihasilkan oleh gitar. Mereka yang mencintainya, tidak akan pernah bosan dengan gitar. Mereka akan memainkannya sampai waktunya memisahkan mereka.
 
Bagiku, gitar adalah alat musik yang menghasilkan suara paling indah setelah piano. Sama sepertihalnya aku mengagumi pianis, aku juga mengagumi gitaris, Terutama mereka gitaris klasik. Bagiku gitar adalah rasa senang dan rasa duka. Bagiku Gitar adalah pelampiasan perasaanku. Bagiku gitar adalah kasih sayang. Bagiku gitar adalah teman. Bagiku gitar adalah adik laki-laki yang tidak pernah lahir. Bagiku gitar adalah patah hati. Bagiku gitar adalah potongan memori.
 
Suara petikan gitar selalu menggambarkan perasaan orang itu. Bagaimana mereka memetiknya ketika hati mereka sedang senang, bagaimana mereka memetiknya ketika mereka sedang kesal, bagaimana mereka memetiknya ketika sedang berduka, bagaimana memetiknya ketika mereka sedang jatuh cinta. Mereka melakukannya dengan berbeda. Pernahkah kau merasakannya? Pernahkah kau mendengarkan perbedaannya?
 
Aku pernah. Dulu. Nyaris setiap hari.
 
Tepat empat tahun yang lalu adalah terakhir kalinya dari dosis harian asupan gitarku. Tepat di hari ini 21 Desember 2012. Tepat empat tahun yang lalu terakhir kalinya ayahku memainkan gitarnya.
 
Aku tidak akan benyak menceritakan ayahku lagi karena aku sudah cukup sering menceritakan betapa aku mengaguminya dan bagaimana aku menghormatinya. Dan kurasa itu sudah memberimu cukup pengertian bahwa aku selalu merindukan ayahku.
 
Gitar. Kapan aku bisa memainkannya? Jadi aku tidak perlu merasa rindu berlebihan pada Ayahku. Atau, adakah yang mau memberikanku dosis harian asupan gitarku kembali? Aku begitu merindukan suara itu memenuhi telingaku setiap pagi. Aku merindukan sensasi telingaku yang bergetar seirama dengan dawai yang ada di gitar itu.
 
Mungkin ini firasat ayahku, atau entah bagaimana. Yang jelas, dulu sekali ketika aku masih duduk di bangku sekolah dasar, Ayahku berpesan padaku untuk mencari pendamping hidup yang bisa bermain gitar. Aku tidak begitu mengacuhkannya saat itu. Dan memang pada saat itu aku selalu menyukai orang yang tidak bisa bermain gitar. Saat itu gitar tidak pernah membuatku terpesona.
 
Sampai pada akhirnya Ayahku meninggalkanku, dan entah bagaimana hatiku tergerak padanya. Dia adalah orang pertama yang membuatku terpesona setelah ayahku pergi. Dan hari ini juga, aku melihatnya bermain gitar. Tidak, lebih tepatnya aku mendengarnya bermain gitar dengan cantiknya. Membuatku terasa di awang-awang karena nada-nada yang ia hasilkan bersama gitarnya mengangkatku terbang dan berdansa bersama di awan.
 
Kapan aku bisa memainkan gitar? Jadi aku tidak perlu repot-repot untuk jatuh cinta padanya berulang-ulang hingga membuatku patah hati berkali-kali juga? Biarkan aku bisa menikmati gitar seperti seseorang menyesap kopinya pelan-pelan. Aku ingin menikmati alunan gitar dengan tenang.
 
Kapan aku akan berhenti patah hati, dan aku bisa mulai mencintai? Entahlah, tanyakan saja pada gitar yang berada di pojokan kamar itu.

Wednesday, December 19, 2012

Selesai

SELESAI!

Satu kata ini bisa membuatku membenci seluruh dunia dan disaat yang lain juga membuatku mencintai di dunia ini.

Kita mulai dari yang indah dulu.

Kata "selesai" begitu indah di dalam benakku ketika aku sudah menyelesaikan ceritaku. Cerita yang biasanya akan menjadi bebanku dalam belajar. You know, aku sedang mendalami dunia tulis menulis seperti ini dan aku dalam masa "terlalu banyak ide baru." Jadi dalam masa ini aku selalu terburu-buru untuk menyelesaikan satu judul agar aku bisa melanjutkan yang lainnya. Bagiku sulit untuk menyelesaikan apa yang sudah aku mulai. Terkadang aku akan menemukan kesulitan bagaimana aku menghubungkan ide cerita satu dengan yang lainnya (ini yang paling sering terjadi) dan yang lainnya adalah aku lupa apa yang akan tulis setelah beberapa detik sebelumnya ide itu terlintas begitu saja di otakku.

Jadi ketika aku berhasil menyelesaikan satu judul perasaanku sangat senang. Entah bagaimana mendeskripsikannya. Mungkin seperti kau mendapat peringkat pertama? Entahlah karena aku sendiri belum pernah mendapat peringkat pertama. Atau mungkin perasaannya seperti ketika kau menyelesaikan masalah matematika yang sulit? Mungkin itu yang paling dekat. Tapi aku yakin perasaannya berbeda.

Kata selesai indah juga saat kita lulus sekolah. Memang aku baru lulus SD dan SMP, tapi rasanya menyenagkan sekali. Akhirnya aku lepas dari sekolah, seperti itu. Selesai macam ini seperti kau sekesai membaca buku tebal yang kadang membuat keningmu berkerut, matamu berair, dan gigimu kering. Dan ketika kata lulus itu tercetak jelas di selembar kertas putih itu rasanya seperti menutup buku itu. Selesai. Cerita itu sudah selesai.

Kata selesai indah yang lain... adalah ketika masalah yang kita hadapi mulai menemukan titik terang dan sudah terpecahkan. Bukankah itu perasaan senang yang tidak ada bandingannya?

Lalu kita menuju "Selesai" yang menyedihkan...

Dimulai dari hal yang sama. Lulus. Seperti membaca buku juga, kadang masih ada misteri yang belum dipaparkan oleh penulis di dalam buku tersebut. Sama halnya dengan lulus sekolah, walaupun kau merasa senang bukan main, tapi masih ada sesuatu yang mengganjal entah apalah itu. Ada rasanya khawatir tidak akan satu sekolah lagi dengan sahabatnya, ada yang khawatir tidak bisa meneruskan sekolahnya.

Selesai yang lainnya adalah ketika kau menyelesaikan apa yang kau sukai dan kau lakukan begitu lama hingga menjadi sebuah kebiasaan. Misalnya kau hobi untuk menyusun puzzle, setiap hari kau menyusunnya hingga kau sudah terbiasa. Dan setelah selesai kau akan merasa kecewa karena tidak aada sesuatu lagi yang bisa dikerjakan.

Lalu ketika hubunganmu dengan orang yang memenuhi setiap rongga dadamu selesai. Bukankah itu menyesakkan? Aku tidak mau menjabarkannya karena kurasa setiap orang sudah mengerti rasanya.

Selesai. Semuanya selesai. Senang ataupun sedih, selesai tetap akan selesai. Kita tidak bisa memulai kembali apa yang sudah selesai, bukan? Tapi yang ada adalah kita memulai hal lain setelah menyelesaikan sesuatu.

Selesai.

Jika kata ini aku tulis di sini, mana yang akan menggambarkan perasaanmu? Senang atau sedih?

Sunday, December 2, 2012

Desember

Bulan terakhir di setiap tahunnya. Tahun di mana semua orang mempersiapkan revolusi-revolusi baru untuk tahun depan. Bulan di mana orang akan melupakan apa yang tidak berkenan di tahun ini untuk tahun depan. Semua orang menyukainya, dan semua orang menantikannya.

Oke, tidak semua. Aku adalah bagian dari orang-orang yang tidak menantikan Desember.

Aku tidak tahu sejak kapan aku tidak menyukai Desember. Banyak hal-hal yang tidak menyenangkan terjadi di bulan Desember untukku. Misalnya saja, ayahku meninggal bulan Desember. Dan semua siswa pasti tahu bahwa Desember adalah saatnya untuk belaja dengan keras untuk Ulangan Akhir Semester. Khususnya untukku sekarang. Bulan Desember ini hampir saja membunuhku karena aku punya jadwal yang tidak ada jeda. Ketika Desember datang, UAS sudah harus dihadapi. Belanjut dengan Try-out, latihan Ujian Nasional, dan berbagai macam hal yang lainnya. Bahkan saat harusnya aku libur di minggu terakhir Desember, justru aku tidak bisa karena ada klinis di sekolah.

Aku lelah. Tapi bagaimana lagi? Aku ingin segera lulus SMA kemudian bisa fokus pada apa yang sangata ku sukai. Aku hanya butuh ketekunan, kegigihan, kerja keras, dan pengorbanan. Aku ingin semua ini cepat selesai. Agar aku bisa bernafas lega.

Apa lagi yang aku benci dari Desember? Keluar dari banyaknya acara musik dan penghargaan yang akan di tanyangkan di televisi pada akhir tahun, aku membenci tahun baru. Alasannya cukup mudah, karena aku tidak suka bertambah tua. Aku berulang tahun di bulan Februari, sehingga aku sangat merasakannya. Tahun depan aku akan berumur 17 dan aku sudah dianggap dewasa di negara ini.

Kata kedewasaan ini membuatku terbebani. Karena orang dewasa pasti bisa mandiri. Sedangkan aku?

Aku.. membenci Desember. Tidak bisakah November itu sepanjang 365 hari?

Sunday, November 25, 2012

GALAU

Adakah yang mau memberitahuku apa bedanya takdir dan kebetulan?

Saturday, November 24, 2012

Tulisan yang Mewakili Sebagian Apa yang Saya Rasakan

Aku masih tidak mengerti dengan konsep mencintai seseorang, jika memang iya kita harus merelakan dia bahagia dengan orang lain mungkin aku masih bisa bertahan tapi, kalau harus mencintai orang lain demi melupakan dia, aku rasa itu sangat tidak adil. Aku sudah terlanjur tersesat dan aku tahu pilihan yang ku hadapi sekarang bukanlah jalan keluar. Dua-duanya menyakitkan aku. Tidak. lama kelamaan akan menyakiti dia juga. Aku sendiri masih belum ingin keluar dari hutan tanpa oksigen ini, mengapa dia menarikku keluar? Bukankah nantinya dia yang akan kehabisan oksigen? Bukankah nantinya dia yang sesak sendiri? Tuhan, seandainya aku punya alasan untuk berkata tidak, seandainya aku punya sedikit keberanian untuk berkata kalau aku nyaman dengan segala kesesakan ini, seandainya aku bisa mempunyai pilihan yang sekali saja bisa membuatku sedikit merasa lebih sembuh, sedikit merasa ada sinar yang mampir disela-sela keterpurukanku. Seandainya cintaku tidak perlu seperti ini, tidak perlu sesakit ini untuk dirasakan, dan bagian yang terburuk adalah seandainya aku adalah Lee Sungmin yang mudah melupakan cinta sendiri lalu jatuh cinta lagi. Seandainya Kau memberiku satu alasan Tuhan, mengapa Kau tidak mencabut perasaan ini? Mengapa Kau membuat takdirku menjadi Lee Sungmin yang bahkan tidak ingin orang lain mencintainya selain orang itu.

Source: http://www.fanfiction.net/s/8251233/11/repost-Glare-Hold-Love-and-Song

Sunday, October 21, 2012

Selamat Datang di Kehidupan Baru, Tuan Putri

Semakin bertambah tuanya kamu, maka pengalaman hidupmu harusnya juga lebih banyak, bukan begitu? Jangan pikirkan pengalaman itu semuanya yang indah. Namanya juga pengalaman, tentu saja ada yang pahit.

Aku pernah menonton sebuah acara televisi. Acara itu memberitahuku bahwa seorang Permaisuri Kerajaan di Korea jaman dahulu mengatakan bahwa perkataan orang lain adalah hal yang paling buruk--menyakitkan--dalam kehidupan manusia. Dan serius saja, itu memang benar,

Kalau boleh aku bilang, di dunia--saat ini--tidak semua orang itu suci. Semua orang pasti akan menjadi gunjingan. Jadi aku beri tahu kamu saja bahwa jangan berpikir bahwa kamu itu terlalu baik sehingga tidak mungkin bahwa kau menjadi bahan gunjingan. Bodoh, tentu saja bisa. Kau pikir Cinderella tidak ada yang membenci? Atau Putri Salju? Mereka semua dibenci!

Sebenarnya, apakah kamu selalu menjadi anak nomor satu di keluargamu? Atau karena kamu selalu merasa bahwa teman-temanmu menyayangimu? Mungkin, karena kamu tidak pernah melakukan kesalahan maka kamu merasa kamu selalu benar? Hei, bukankah aku pernah bilang padamu belum tentu kami yang selalu salah!

Kamu seharusnya juga bercermin tentang bagaimana dirimu. Menggunjingkanmu sama saja membantumu untuk memperbaiki diri. Bukankah kita harus terjatuh untuk bisa berdiri? Kita harus merasakan sesuatu menohok rongga dada baru bisa dengan segera merubah sesuatu yang buruk itu.

Yah memang kita tidak bisa selalu memuaskan orang lain. Ada juga sebagian diri kita memang dilahirkan seperti itu adanya. Tapi ayolah, jangan cengeng. Itulah kehidupan! Bersikap dewasalah. Bahkan, kau lebih tua dariku. Kau lebih giat belajar dariku, tapi kenapa kau bersikap begitu kekanakan? Memangnya apa yang kau baca itu? Jangan-jangan kau masih berpikir bahwa hubungan sex hanya dilakukan dengan tidur nyenyak bersebelahan?

Bodoh!

Gadis bodoh!

Kau memang tidak pernah dengar dengan kalimat, "Jika kita melakukan sesuatu maka kita akan merasakan hal yang sama."

Belum pernah?

Kau itu selalu ikut kami untuk menggunjingkan orang lain, bukan begitu? Kau bahkan yang memberitahu kami. Kau bersikap baik dan manis. Tapi itu bukan jaminan bahwa tidak ada orang yang tidak suka padamu. Aku bahkan yakin kok, orang-orang diluar sana ada yang sedang menggunjingkanku sekarang. Dan apa yang aku lakukan? Aku hanya diam saja.

Yang aku permasalahkan hanyalah tentang reaksimu ketika kamu tahu bahwa ada orang lain menggunjingkanmu. Memang apa yang kau harapkan? Tidak ada yang digunjingkan? Bodoh. Benar-benar gadis bodoh.

 Analoginya, kehidupan itu seperti kopi. Semestinya memang pahit. Dan gula itu fantasi, membuat segalanya menjadi manis.

Yang seharusnya kau lakukan sekarang ini adalah bangun dari tidurmu yang lelap putri cantik. Bangunlah dan buka matamu lebar-lebar. Lihatlah dunia ini dari sisi yang berbeda. Jangan lihat kebaikan-kebaikanmu dengan mengatakan bahwa, "Aku tidak pernah merasa berbuat salah sama dia." Kamu saja yang tidak tahu.

Sekali lagi, BANGUN! Jangan cengeng! Hadapi saja kenyataanmu.

Friday, October 12, 2012

Rookie Author

Hai,
Kalian masih hidup, bukan? Kita bertemu lagi. Senangnya.

Well, tidak banyak yang terjadi selama sebulan terakhir ini. Aku baru saja mencoba Rainbow Cake dan astaga! itu enak sekali. Aku mau makan lagi sayangnya aku sedang dalam program diet untuk keselamatan masa depanku di Buku Tahunan Sekolah. 

Anyways, kau ingat bahwa aku sekarang sudah menjadi seorang penulis? Memang bukan penulis sebenarnya, cuma aku harap kamu bisa menganggapku seperti itu. Yah, walaupun aku masih kurang di sana-sini tapi kalian mau membantuku bukan?

Aku baru saja membuka akun di wattpad. Sebenarnya aku sudah lama ingin membagi hasil kerja keras otakku pada kalian semuanya. Tapi aku takut jika karyaku diambil orang lain kemudian diaku. Tapi setelah aku menemukan wattpad, aku rasa mereka mengerti apa yang diinginp penulis macam kami. Mereka membuka akun secara gratis namun hak cipta masih menjadi milik kami. Kau tidak akan bisa mencopy karya kami. Wattpad sudah mengupgrade web mereka untuk melindungi tulisan kami. Bukankah itu menyenangkan?

Jadi, kunjungilah akunku di wattpad : www.wattpad.com/ocaocca kemudian beri komentar kalian lewat akunku di manapun. Boleh lewat twitter, email, atau bahkan akun facebook-ku kalau kau punya.

Aku benar-benar serius kali ini. Aku pikir kalian tidak akan lagi membaca karya bodoh milikku dengan tata bahasa yang tidak benar. 

Salam, 
penulis baru

Saturday, September 8, 2012

Curhat Colongan part 5: That XX (5 years of love)

Jumat siang lalu, aku baru saja menonton pertandingan bola voli di halaman sekolah. Memang ini kebetulan atau para guru sudah merencanakan ini, lapangan bola voli terletak persis di depan kelasku. Jadi sambil istirahat pergantian pelajaran, aku dan beberapa orang temanku menonton pertandingan voli yang kebetulan sedang berlangsung di sana.

Aku begitu kagum dengan mereka yang bisa melakukan service dengan bagus, dengan mereka yang bisa melakukan blocking dan bagaimana mereka bisa dengan cepat bereaksi ketika bola datang. Mereka benar-benar mengagumkan. Tentu saja aku kagum, passing atas dan bawah saja aku tidak bisa melakukannya dengan benar. Aku benar-benar payah dalam olahraga.
 
Oke, bukan ini masalahnya.
 
Masalahnya terletak pada siapa yang bermain saat itu. That XX.
 
Namanya memang tidak mengandung unsur pornografi atau adalah hal yang tabu, tapi demi kebaikannya dan kebaikanku sendiri lebih baik aku mensensor namanya menjadi xx.
 
Jadi, saat itu di ronde kedua, dia menggantikan salah satu temannya. Tentu saja, aku tidak terlalu mementingkannya. Aku masih sibuk dengan rasa kagumku pada mereka yang bisa bermain voli. Tapi setelah temanku menyinggungku dengan kata "modus", pandanganku terhadap mereka berubah drastis menjadi terhadapnya.
 
Apa kalian sudah sadar? That XX yang aku maksud adalah seseorang yang sudah sering aku ceritakan di sini. Dan sebagian besar (atau malah semuanya) ceritanya berkisah tentang aku yang benar-benar putus asa untuk mendapatkan perhatian lebih darinya dan hanya berlaku seperti bulan yang mengelilingi orbitnya tanpa memberi pengaruh apapun padanya. Jadi mungkin, posisiku bukan bulan di sini? Asteroid mungkin? atau Planetoid?
 
Jadi sekali lagi, aku akan menceritakan bagaimana hubungan kami berkembang setelah 5 tahun.
 
Tentu saja tidak ada perubahan. Kami tetap seperti ini saja. Dia tetap dengan dunianya dan terus mencintai wanita pujaannya yang sempat menjadi kekasihnya selama beberapa waktu (dan sekarang aku kira mereka sedang mengusahakan beberapa hal untuk bisa kembali lagi). Sedangkan aku tetap dengan kegiatan fangirling yang berteriak-terak histeris ketika Lee Sungmin sedang memperlihatkan kemampuannya pada Chinese Martial Arts dengan bermain nunchaku atau tongkat panjang itu yang terkadang dia selingi dengan pertunjukan aegyo-nya yang membuatku berpikir bahwa dia adalah bocah 12 tahun. Dan tentu saja mengaguminya.
 
Aku sudah tidak ingat lagi bagaimana aku bisa begitu menyukainya saat itu. Aku juga tidak bisa menemukan alasan logis kenapa aku masih saja menyimpan perasaan padanya meski puluhan laki-laki tampan bersliweran muncul di televisiku atau muncul di layar laptopku. Dan aku tidak yakin kenapa aku masih tertarik padanya walaupun--seperti yang sudah aku sering katakan pada teman-temanku--tingkat ketampanannya menurun drastis yang awalnya sedikit banyak mirip Edward Cullen bercampur sedikit Justin Bieber dengan tambahan Choi Siwon dan Jung Yonghwa menjadi hanya dia, XX.
Mungkinkah karena aku mencintainya?
 
Aku bahkan tidak bisa mendefinisikan kata cinta itu sendiri. Jadi bagaimana mungkin ini adalah cinta? Tidak, ini bukan cinta. Hanya sebuah perasaan yang sampai sekarang aku masih belum bisa menerka perasaan macam apa ini.
 
Ada satu hal yang aku takutkan saat ini. Memang bukan rasa takut karena ini mengerikan. Karena mungkin aku tidak akan terbiasa saja.
 
Bagaimana saat kami berkuliah nanti?
 
Aku sudah terbiasa hidup penuh dengan that xx hampir selama 5 tahun ini. Dan biasanya aku selalu akan mencarinya duluan ketika kami berada di satu event yang sama yang berbau sekolah. Jadi bisa dikatakan bahwa sekolah adalah hal yang bisa memenuhi hasratku padanya.
 
Kuliah itu punya banyak kemungkinan. Hal inilah yang membuat setiap kemungkinan yang ada mempunyai presentase yang kecil untuk bisa terjadi. Apalagi, aku dan dia mempunyai ketertarikan yang berbeda. Dilihat sekali saja aku yakin dia bukan orang yang suka dengan membaca, apalagi sastra. Sedangkan aku, seperti yang sudah kalian tahu bahwa aku sangat suka menulis cerita pendek maupun cerita panjang (walaupun produk gagal). Jadi, bagaimana mungkin kita bisa bertemu lagi di universitas?
 
Kalaupun kita berada di satu universitas, tidak mungkin kami akan berada di satu fakultas dan mempunyai mata kuliah yang sama. Kemungkinannya seperti menemukan planet seperti Bumi yang bisa ditinggali oleh manusia masa depan.
 
Terkadang, aku ingin sekali dia tahu tentang semua ini. Hanya sebagian kecil dariku sebenarnya yang menginginkan hal ini terjadi. Namun bagian diriku yang lain yang lebih mendominasi menginginkan ini semua tidak pernah dia sentuh. Biarkan aku menjadi seperti ini, menjadi pengagumnya yang duduk di barisan paling belakang.
 
Sebenarnya, aku merasa aku banyak berbuat tidak adil padanya. Hampir setiap karyaku terisnpirasi darinya. Mulai awal aku mencoba menulis dengan serius sampai dengan saat ini. Dia masih ada di antara karya tulisku. Sedangkan dia, tidak mendapatkan apa-apa dariku. Sama sekali tidak ada.
 
Aku berharap, suatu saat nanti aku bisa mengucapkan rasa terimakasihku dengan layak. Dan juga bisa menginspirasinya seperti yang dia lakukan padaku. Ketika kami berdua sudah sukses dengan semua cita-cita kami.
 
Apa kau menemukan inti dari apa yang sudah aku tulis?
 
Sebenarnya aku sendiri tidak mengerti apa inti aku menulis seperti ini. Aku hanya terserang rasa aneh akut yang menyergap diriku tiba-tiba saat aku kembali melihatnya tadi di sekolah. Hanya itu. Tidak ada yang lebih.
 
Jadi, that xx. Aku harus melakukan apa, eh?
 
Walaupun aku masih tidak tahu pasti, tapi biarkan saja aku menulis ini atas definisi orang-orang.
 
Aku mencintaimu. Seperti wanita yang menyukai lawan jenisnya. Ya, seperti itu.

Thursday, August 23, 2012

Aku Merindukanmu

Aku sedang merindukan seseorang.

Kalau kau menebak seseorang itu adalah seseorang yang aku sayangi, itu benar. Tapi kalau kau kemudian menebak seseorang itu adalah seorang laki-laki, kau salah kali ini. Aku sedang merindukan seorang perempuan cantik. Dia adalah sahabatku, Dewi.

Dewi adalah salah satu sahabat terdekatku yang baru aku kenal setelah kami berdua masuk di SMP yang sama. Walaupun selama 3 tahun kami selalu berbeda kelas, namun kedekatan kami benar-benar tidak terbantahkan.

Awalnya aku mengenalnya sebagai sahabat dari pacar seseorang yang aku pernah sukai. Waktu itu aku ingat, orang yang pernah aku sukai dan pacarnya bersama dengan mantan pacar Dewi datang ke SMP kami. Tapi seiring berjalannya waktu, kami menjadi dekat. Kami saling mempunyai rahasia masing-masing dan kami saling menjaga rahasia kami.

Walaupun aku dan Dewi jarang pergi bersama, tapi kami sering mengobrol di sekolah. Aku selalu ingat aku, dia, dan salah seorang sahabatku yang lain selalu pulang terlambat dan kami mengobrol di lantai 2 sekolah kami. Di depan kelas 8D (waktu itu). Sampai-sampai kami terlalu nyaman dan mengobrol sambil tiduran di lantai. Kami juga sering aduk score di Guitar Hero.

Kesamaan kami tidak banyak. Itulah anehnya. Kami sama-sama menyukai Avenged Sevenfold (dan kami juga mengidolakan The Rev), kami menggunakan ponsel yang sama waktu itu. Sudah. Hanya itu. Aku sudah memutar otakku tapi aku masih belum menemukan apa kesamaanku dengannya. Mungkin kalau aku sudah ingat, aku akan mengupdate post ini sesegera mungkin.

Perbedaan kami? Tentu saja banyak. Tipe cowok kami berbeda. Kapasitas otak kami berbeda. Figur kami berbeda. Latar belakang keluarga kami berbeda. Kisah cinta kami berbeda. Dan pelajaran favorit kami berbeda. begitu banyaknya sampai aku malas membahasnya. karena topiknya memang bukan perbedaan aku dan sahabatku.

Bagi yang bertanya bagaimana Dewi, sepertinya aku pernah memposting bagaimana dia di suatu tempat di bloh ini juga. Kalian cari sendiri saja.

Dewi itu begitu anggun (aku juga sebenarnya meragukan ini. Walaupun dia memang anggun dan dia memang lebih anggun dari aku, tapi saat denganku Dewi tidak pernah jaim). Kulitnya putih dan tubuhnya proposional. Ia berkerudung dan dia bisa membaca Al-Quran dengan lancar. Ia sudah sholat 5 waktu juga dengan khusuk. Senyumnya cerah, matanya bersinar. Pipinya sedikit tembam tapi sudah kubilang dia tidak gemuk. Dia adalah salah satu anggota Pleton Inti di SMPku dan dia juga salah satu Pleton inti di SMAnya. Menarik,
bukan?

Itulah kenapa kadang, aku merasa minder ketika aku berteman dengannya. Aku dan dia begitu berbeda. Bagai langit dan bumi, bagai panas dan dingin, bagai laut dan daratan. Itulah perbedaan kami. Kami hanya berbeda, bukan bermusuhan.

Tapi saat aku bersamanya, aku benar-benar merasa nyaman. Aku bahkan menceritakan semuanya. Apa yang aku sedihkan, apa yang aku senangkan, apa yang aku khawatirkan, apa yang aku rasa kecewa, apa yang aku semuanya. Semuanya yang ada di kepalaku. Dia terlihat seperti kakak perempuan juga seperti adik kecilku. Kadang dia sangat dewasa. Seperti saat kami sedang berada di Bali, saat aku teringat ayahku dia langsung menutup telingaku dan berdiri di sampingku, "Jangan di dengar. Jangan di lihat." Saat itu dia akan sholat dia bilang, "Kalau kau nggak kuat lihat dia main gitar, kamu di bis aja." Kadang juga dia seperti anak kecil. Dia begitu polos sampai dia meletakkan botol minumnya di bawah kursi saat menonton film di bioskop,. Atau saat dia ketakutan ketika kupu-kupu lewat, dan bagaimana senangnya dia saat kami membelikan boneka kodok untuk ulang tahunnya.

Aku selalu takut kehilangan dia. Seorang sahabat yang begitu lengkap. Aku bahkan sangat menginginkan dia masuk SMA yang sama denganku. Sayangnya, kami masuk SMA yang berbeda pada akhirnya. Dia masuk SMA yang dekat dengan rumahnya, begitu juga dengan aku yang masuk SMA yang dekat dengan rumahku. Tapi walaupun kami berbeda SMA, setidaknya kami sering menulis di wall facebook masing-masing. Kami juga sering mengirim pesan singkat. Dan dia mengunjungi rumahku setahun setidaknya sekali. Aku ingat lebaran 2010 kemarin dia datang dengan pacarnya. Liburan semester 1 tahun 2010 itu juga ia datang ke rumahku tepat saat ulang tahun pacarnya yang juga temanku. Dan terkahir, dia datang ke rumahku Bulan Februari 2011 lalu. itu benar-benar kunjungan terakhirnya di rumahku. Sekaligus hari terakhir aku bertemu dengannya.

Juli setahun yang lalu saat aku dan teman-temanku sedang duduk di depan kelas di seminggu pertama setelah kami resmi menjadi anak kelas 11 SMA, salah seorang sahabatku dari SMP memanggil namaku dari kejauhan. Kemudian dia berkata bahwa Dewi kecelakan.

Aku terkejut.Tentu saja aku terkejut. siapa yang tidak terkejut mendengar sahabatnya kecelakaan. Kemudian dia melanjutkan bahwa Dewi meninggal. Seperti tersambar petir. Aku benar-benar tidak percaya. Ketika aku bertanya siapa yang memberitahunya, dia menjawab salah satu teman dekatnya yang juga ternyata satu SMP denganku yang kebetulan satu SMA dengan Dewi yang mengabarinya. Aku pikir itu hanya kecelakaan biasa. Mana mungkin Dewi meninggal.

Aku berusaha untuk meyakinkan diriku sendiri bahwa itu hanya kabar burung. Dan aku sangat berharap bahwa Dewi hanya kecelakaan biasa jadi aku bisa bertemu dengannya lagi. Jadi aku mengirim pesan pada temanku yang lain yang juga satu SMA dengannya. Dia menjawab di SMAnya juga tersebar berita yang sama. Dia juga belum tahu pasti. Dia hanya tahu bahwa Dewi kecelakaan saat dia berangkat sekolah kemudian di bawa ke RS Sardjito. Aku berpikir, "Ah, Dewi sudah ada di rumah sakit. Dia pasti baik-baik saja." Tapi beberapa menit kemudian, temanku itu mengirimiku pesan singkat yang mengabarkan bahwa Dewi benar-benar sudah meninggal.

Aku seperti kehilangan jiwaku. Aku langsung menundukkan kepalaku padahal saat itu sedang pelajaran Bahasa Inggris. Guruku, Pak Heru yang tahu apa yang terjadi karena sebelum ia masuk kelas, ia mendengar kabar yang disampaikan temanku tadi. Beliau berusaha menghiburku dan menuntunku untuk mendoakan Dewi.

Pulang sekolah, Aku dan teman-teman dekat Dewi (yang satu sekolah denganku) langsung pergi menuju rumah Dewi. Dan saat peti yang menjadi tempat tidur Dewi saat itu datang, Air mataku langsung tumpah tanpa bisa dihentikan. Kemudian, setelah beberapa prosesi Dewi di antar menuju rumah terakhirnya. Saat prosesi itu, adiknya membawa foto Dewi dan aku benar-benar merasa kehilangan. Aku menangis, jauh lebih deras dari saat ini ketika aku  kembali mengenang Dewi dalam pikiranku. Petinya berwarna putih di angkat. Dan kemudian aku mengucapkan kata perpisahan untuk Dewi.

Aku pernah membaca karya tulis pendek yang menceritakan tentang perpisahan seperti ini. Si penulis berkata, "Definisi mati adalah ketika tidak seorangpun tahu tentangmu. Itu ketika kau mati. Namun, kamu tidak pernah mati selama orang-orang masih mengingatmu di pikiran mereka dan juga di hati mereka."

Dewi Anne Sullivan. Aku tertawa mengingat nama ini. Nama yang aku berikan untuknya dan dia menyukainya. Nama Ann, menjadi salah satu tokoh di cerita yang pernah aku ciptakan. Dan asal kau tahu saja, Dewi sangat menyukai ceritaku itu walaupun ia belum pernah membacanya sampai selesai. Ann si pecinta bass, begitu juga dengan Dewi.

Dewi Permata Sari. Astaga, aku teringat ketika kami mengejeknya karena namanya ada ratusan di Facebook.

Tapi aku sadar. Tidak ada lagi Dewi Permata Sari di Jagad Raya ini yang seperti dirinya.

Dewi, I miss you. A lot.



Thursday, August 16, 2012

Kakak.. kau di mana kakak?

Manusia, selalu menginginkan apa yang tidak ada dalam dirinya. Aku punya sesuatu yang tidak aku miliki dari aku lahir sampai hari ini.

Aku ingin punya kakak!!

Bagaimana caranya agar aku bisa punya seorang kakak?

Kalau aku bilang, 'Aku ingin punya adik," mungkin masih ada jalan. Tapi kalau kakak?

Menyedihkan.

Aku pernah bertanya pada teman-temanku yang mempunyai seorang kakak laki-laki. Mereka bilang punya kakak laki-laki sangatlah menyebalkan. Entah menyebalkannya itu dibagian mana aku tidak tahu. Mereka bilang kakak laki-laki itu benar-benar malas dan berisik! Hey tapi bukankah semua laki-laki itu seperti itu?

Akhir-akhir ini, aku benar-benar berfantasi kalau aku mempunyai seorang kakak laki-laki yang siap sedia menjagaku. You know, kalau kau sering menonton drama Korea kau akan tahu karakter Lee Shin di Heartsing yang sangat menyayangi adiknya. Atau karakter Baek Sungjo di Playful kiss si kakak jenius yang tidak pernah marah pada adiknya. Seperti itulah kakak yang ada dalam fantasiku.

Aku ingin punya kakak yang sewaktu-waktu dia akan bertinglah menyebalkan di depanku. Seperti kelakuan kakak laki-laki pada umunya yang menyebalkan. Namun di waktu yang lain dia bisa sangat diandalkan. Misalnya ketika aku dekat dengan laki-laki, dia akan diam-diam menghubungi laki-laki itu kemudian menginterogasinya. Atau ketika aku memutuskan untuk berkencan dengan seorang laki-laki lain, kakakku mencoba untuk menjauhkanku darinya karena dia cemburu. Atau kemungkinan lain, kakakku akan mencari asal-usul kekasihku itu dan mengatakan dia benar-benar laki-laki yang buruk. Kemudian aku marah dan kita beradu mulut. Namun ketika apa yang dikatakan si kakak benar, si kakak tetap mau memaafkan adinya dengan syarat konyol.

Bukankah itu menyenangkan?

Ahh.... aku ingin punya kakak laki-laki. Benar-benar ingin.

Ada yang mau menjadi kakak laki-lakiku? Ayo daftar (tapi aku harus background check kalian semua dahulu) hehehe

Saturday, July 21, 2012

berkencan dengan laptop

Jadi saya udah resmi jadi siswa kelas XII. Dan beberapa bulan lagi saya UNAS kemudian Ujian Masuk Perguruan Tinggi dan jadi mahasiswa. pengennya sih segampang itu.

Masalahnya sekarang adalah, gara-gara virus Korea dan ditambah dengan berlangganannya saya internet unlimited dengan kecepatan yang lumayan, saya jadi keranjingan download Variety Shows. Sialnya lagi, karena keranjingan inilah yang membuat saya jadi berkencan dengan laptop mulu. Biasanya kan saya rela aja gitu main ke rumah temen, sekarang saya lebih mending di rumah dari pada main. Mau ngerjain tugas bareng aja disambi download. Disamperin temen juga disambi download. Hidup saya penuh download mendownload. Sampe jadi kebiasaan. Jadi kalo saya nggak nemu bahan buat di download saya langsung galau (ini serius.)

Walaupun saya keranjingan download dengan kecepatan internet yang tidak bisa dibilang cepet banget, belum semua variety shows itu udah aku tonton. Aneh, kan? Tapi ini beneran. Kadang aku malah bingung mana yang udah aku tonton mana yang belum, jadi akhirnya dengan waktu yang singkat biar nggak bingung saya bikin list variety shows apa aja yang belum ketonton. Dan hasilnya ada sekitar 20 judul variery shows. Ingat ini judul, bukan episode. Jadi mungkin ada beberapa puluh episode yang belum aku tonton.

Well, alasannya simpel sebenernya kenapa nggak aku tonton semua. saya lagi hemat. Saya mikir (dan ini jarang terjadi) kalo misalnya variety show-nya udah nggak ada yang di download aku mau nonton apaan lagi? Sepi amat ya kelas XII? Terus kalo saya stress fisika matematika obatnya apa kalo habis? Nah, itu dia.

Jadi pertimbangannya seperti itu. Akhirnya saya putuskan untuk menonron variety show 1 episode sehari. Kadang malah sehari nggak nonton saking kangennya sama kasur

Walaupun saya sangat berterimakasih atas datangnya internet unlimited ini, sayangnya aku harus sedih juga. Ini masalah writer's block. Gara-gara dialah cerita dari bulan Maret lalu berhenti begitu saja. padahal ide-ide udah ditampung sebanyak mungkin. Dulu waktu nerusin misery business dan nggak punya internet stabil begini cepet banget deh. bahkan sejam bisa ngetik sampai 6 halaman lebih. Itu menyedihkan, kan? Sekarang masih tetep di halam 25 nggak nambah-nambah. aku jadi sedih. Kapan itu ceritanya selesai. Menghantui pikiranku saja.

Oh ya, dan sekarang aku lagi membaca ulang kisahnya Pewaris Shinsegae dan sahabat jagoannya. Entah saya mendadak galau lagi apa enggak habis baca itu. Dasar anak the almighty.

Saturday, June 30, 2012

Curhatan diri dan Curhatan Sekolah

Apa yang akhir-akhir ini saya pikirkan?
Selain galau saya makin tua, saya juga galau sebentar lagi saya mau lulus SMA (amiin. Ini karena saya nggak betah sekolah)
Well, ada hal lain yang lebih saya khawatirkan daripada UNAS yaitu : Habis lulus, aku mau ke mana?
Saya bingung loh sampe sekarang. Saya mau nerusin kemana kuliah nanti? Jujur aja, saya nggak ngerti apa potensi saya. Saya juga nggak suka yang muluk-muluk, saya suka yang gampang lulus tapi cepet cari kerja. Tapi saya juga nggak suka kerja yang muluk-muluk. Terus saya jadi apa?
Saya idup bener-bener kayak nggak ada motivasi deh bener. Kerjaan tiap hari itu bangun, makan, nonton Tv, sekolah, buka laptop, nonton variety shows, tidur. Bahkan saya sadar kalo saya nggak pernah belajar. Jadi intinya, saya bener-bener nggak niat idup.
Yang satu lagi saya khawatirkan tentang kuliah adalah Skripsi. Saya benci buat laporan atau Karya ilmiah. Saya nggak suka meneliti. Terus besok saya mau skripsi apa kalo ide aja selalu mentok?

Ada satu hal lagi yang bikin saya sering sesek napas kalo kepikiran tentang ini. Last Farewell.
Waktu aku lulus SMP, aku sudah menyiapkan mental buat nggak ketemu Makhluk tampan itu lagi. Tapi, takdir berkata lain jadi aku diberi kesempatan ketemu dia 3 tahun lagi. Dan masa berlaku 3 tahun itu bentar lagi abis. Cuma tinggal 1 tahun. Setelah itu aku yakin aku nggak bakal ketemu dia lagi.
Rasanya kalo gini, mending aku nggak ketemu dia aja dari dulu. Ini adalah akhir Akhir-akhirnya untuk perasaanku sama dia.

Kenapa hidupku nggak serumit kehidupan di drama sih? Hiduoku nggak rumit karena aku nggak punya banyak masalah di hidup (atau mungkin aku memang punya masalah tapi aku menanggapinya dengan biasa aja?). Aku pengen hidupku berwarna dikit lah. Misalnya hidupku kayak Lee Gyu Won atau hidupku kayak Cha Daewoong, atau hidupku kayak Gil Raim, atau cerita hiduoku kayak full house. Nggak boleh ya? Mungkin kalau aku kepengen hidupku kayak Choi Hyunji itu harapan yang berlebihan.

Sampai saat ini, aku masih susah mengucapkan kata "Bye" buat mereka (teman-teman dekatku dan dia). Aku selalu takut aku tidak akan punya teman baru yang sebaik mereka. Aku selalu takut kalo nantinya aku malah justru nggak punya temen. Aku takut kalo ketika temen-temenku udah jadi sarjana aku maishbelum masuk kuliah. Aku takut temenku udah sukses aku masih berkutat dengan skripsi. Aku takut itu dan aku khawatir tentang itu.

Jadi aku harap tahun ini, aku bisa menemukan motivasi hidupku, aku bisa berteman dengan teman baru, dan aku bisa menjadi diriku yang sekarang untuk selamanya.


Oh iya, ternyata emang nggak semua guru nyenengin ya? Wali kelasku yang awalnya kita takut bakalan nyebeliiiin banget pada akhirnya beliau jadi baiiiiik banget. Dan Kepala sekolahku yang tadinya aku kira bisa diajak santai ternyata enggak. Dunia itu maunya apa siiih?
Oya? Caranya ngubah pikiran kepsek gimana ya? Nggak bisa ya? Oh iya, kepsek kan punya hak veto (saya sedang bersikap sarkastik). Kalo gitu sekolah saya bukan lagi keluarga, tapi PBB, (duh ngakak). Keluarga setidaknya selalu meminta pendapat satu sama lain, ini enggak dong. Lucu ya.
Entah deh apa pikiran kepala sekolah saya
(A/N: Kok kamu ngomongnya gitu? nggak takut dimarahin guru?)
Well, ini negara demokrasi kan? Aku punya hak bicara dan mengekspresikan perasaanku. Aku punya hak itu dan itu ada di UUHam,
Mau debat? Well, karena aku nggak suka disuruh debat, kalo ini tentang aku , aku bisa adu argumentasi.
Kkkk
Gaya lu lah.

Thursday, May 3, 2012

Tidak ada judul yang tepat untuk mewakili tulisan di bawah ini

Well, sebenernya saya nggak mau nulis cerita saya di sini. Saya lagi kena writer's block di mana saya benar-benar sedang tidak mempunyai ide untuk melanjutkan tulisan saya.
Ngomong-ngomong soal nulis, saya baru aja selesai baca Fanfiction yang menggunakan bahasa tingkat tinggi, bener-bener teratur dan rapi. Pokoknya enak banget buat dibaca. Saya pernah bilang kan kalo gaya bahasa saya juga gampang terpengaruh oleh apa yang saya baca. tapi entah ya, untuk saat ini gaya bahasa Fanfiction itu tidak bisasaya adaptasi. Susahnya astaga pake bahasa sastra tinggat awang-awang begitu. brr.

Oh ya, saya jadi panitia lagi loh. Cihuy. Panitia GPBT (pensi) sekolah. Tau tau saya jadi apa? DANA USAHA. dan motto kami adalah 12 JUTA 2 BULAN! Saya sampe mau muntah bener deh begitu tau saya harus cari 12 juta dalam 2 bulan. Oh mai gosh, gimana caranya coba? masa saya harus bolos sekolah lagi? Jahat amat, padahal saya udah nggak bisa ngikutin pelajaran dengan lancar karena saya benar-benar tidak mengerti pelajaran tapi kenapa mereka begitu teganya memasukkan namaku ke dalam Sie DANA USAHA? APA SALAHKU?

ngomongin pelajaran, saya benar-benar nggak tahu ya. Tahun lalu bukannya saya udah bilang kalo saya nggak kuat fisika? Oh well, itu saya BENER-BENER NGGAK KUAT FISIKA. dari setahun ini deh, saya berasa nggak belajar apapun loh. Masa nggak ada satu pun pelajaran yang masuk sih yang bener aja? Sebodo-bodonya saya di SMP dulu, seenggaknya kalo ngerjain fisika bisa juga. tapi ini kenapa nggak bisa? oh
emosi saya.

Oh, ada yang nonton konser Super Junior di jakarta kemaren? gimana? seru? Saya nggak nonton euy. Sedih deh. Emang sih sayabukan Fans Super Junior tapi saya itu Fans beartnya '86 line mereka. UUU sedih.

Ngomongin konser, oktober besok BIGBANG mau ke Indonesia. Saya nonton enggak? Enggak dong. Soalnya menurut cerita temen saya yang pernah nonton konser BEAST, k-popers Indonesia itu begitu maniaknya jadi agak sedikit nyeremin. Well, aku tahu itu bener. Alasan lain adalah PASTI TIKETNYA MAHAL. alasan lainnya lagi, KONSERNYA PASTI DI JAKARTA. Saya ke sana naik apaan coba? Saya ke Venue dianter siapa coba? Sedihkan sedih kan.

BTW, kenapa sih konser selalu di Jakarta? Apa bagusnya coba jakarta? Macet begitu. Mending joga di Jogja, Kan? Lancar-lancar aja. Butuh tempat yang menampung banyak orang? Tuh, Mandala Krida ada, JEC ada. Kurang apa lagi coba?

Sebel.

Wednesday, April 4, 2012

Curhat Colongan Part 4: It is just another happy ending


Janjikah saya kalau saya nggak akan lagi curhat di blog? nggak kan? jadi saya mau curhat lagi ya.
Setelah Curcol terakhir saya hampir setahun, saya datang lagi... dan kali ini tentang Kisah bahagia dan kisah debu saya.

Kisah debu? aneh ya?

Kisah bahagia adalah dia sudah bisa mewujudkan salah satu impiannya. Wanita yang dia sukai sekarang adalah calon istrinya. Bahagia, kan?
Kisah debu adalah hati saya, yang langsung berubah menjadi debu dalam sekejap mata. Awalnya bener-bener kayak mati rasa. Bayangin aja, saya adalah seseorang yang gampang banget ketawa tiba-tiba nggak bisa ketawa walaupun lagi nonton strong heart (salah satu variety show kocak di korea yang itu selalu membuat saya ketawa). Hebat banget kan? saya baru bisa ketawa itu 4 jam setelah aku dapet kabar itu dengan cara saya banyak-banyak nonton variety show yang udah saya simpen di laptop. untuk kali ini, saya berterimakasih pada FIGHTING JUNIOR (Super Junior: Sungmin, Eunhyuk, Donghae, Kyuhyun).

Dan bahagia yang lainnya, doa saya di dengar Tuhan. Saya pernah berdoa "Tuhan, jika dia memang jodohnya, maka dekatkanlah mereka." Ini adalah salah satu doa kusyuk saya yang dikabulkan Tuhan sebegitu cepatnya.
Debu adalah perasaanku berubah menjadi debu yang siap terbang kapan aja. Sayang, debu ini malah mengendap. Jadi perasaan itu nggak ilang-ilang.

Rasanya gimana kalo kamu libur sehari, niatnya mau nonton sama temen-temen kamu. Kamu udah memulai harimu dengan bahagia, kamu udah liat cowok imut dari handphone kamu sampe kamu kira "asupan gizi" kamu udah cukup. Kamu juga udah ketawa-ketawa sama temen-temen kamu. Tapi begitu sampe di bioskop kamu dikasih tau temen kamu kalau dia bakal kencan di bioskop yang sama? Gimana rasanya?
Dan itulah yang terjadi pada saya. Bayangin aja perasaan saya.
Untungnya aja, dia dan saya nggak nonton satu film dan nggak nonton satu studio. Walaupun jam tayangnya sama, tapi kita beda film, dan kita beda studio. Dan Untunglah, aku dan salah satu temenku memutuskan untuk menonton THE WOMAN IN BLACK, film horror. Entah ya, mungkin saking seremnya, saya jadi nggak terlalu kepikiran. Entah apa yang terjadi kalau kita milih film yang sama dengan dia.

Dan sekarang, saatnya untuk menarik diri dari galaxy-nya. Aku mau jadi bintang juga, bukan cuma dia. Dia bintang, dan kekasihnya adalah pelanetnya. Aku dulunya adalah salah satu benda langit yang juga mengitarinya, tapi sekarang, aku lepas dari gravitasinya dan akan menjadi bintang.
Dan disaat yang seperti ini, kembali pada makhluk-makhluk imut adalah salah satu keputusan yang sungguh tepat. Untungnya, saya punya simpanan uang, jadi saya bisa beli CD baru. Mini Album BIGBANG saya udha dateng dari beberapa minggu yang lalu. Dan saya, sekarang malah jadi punya 2 CD Super Junior gara-gara saya lagi ketagihan Sungmin. Jadilah, hari-hari saya kayak ujan cicak (atau hujan rubah?) yaitu hujan pas langut TERANG banget. Ya mungkin itu adalah penggambaran yang agak masuk akal tentang gimana perasaan saya ini.

PS: foto saya kok imut banget ya...?
Kekekeke

Saturday, March 10, 2012

Curhatan geje anak yang 3 jam nggak berhenti ketawa gara-gara nonton Variery Show Korea yang pemainnya Super Junior sama BIGBANG

Mari berkeluh kesah kembali.
Saya baru libur lho ini. 8 hari masa. Cihuy.
Baru kali ini deh saya habis mid semester dikasih libur panjang (walaupun guru-guru bersikeras namanya bukan libur tapi "Belajar di rumah") yang disertai dengan tugas-tugas yang seabrek bikin leher ini kayak dikasih beban 10 ton. Oke lebay, tapi seenggaknya aku ngerasa kayak gitu.

Walaupun libur dikasih tugas seenggaknya tugasnya berkelompok, jadi asik kan sambil ngerjain tugas sambil ngobrol a.k.a menggossip. Uh, nggak sabar. Saya emang pada dasarnya suka tugas kelompok soalnya saya emang orangnya gahul gitu (ngomong aja males bikin sendiri) well, entah ada apa yah tahun 2012 kayaknya ada kutukan tersendiri di mana saya jadi tambah males dan bodo.

Oh iya, ngomongin bodo nilai matematika, fisika, kimia saya nggak ada yang lulus loh. hebat banget padahal udah ngerasa bisa ngerjain. sialan.

ada yang suka sama Super Junior nggak? Aku lagi nyari video WGM-nya Leeteuk - Kang Sora nih. sebenernya download sih bisa tapi dasar emang dialymotion bikin gedeg mau download aja susahnya astaga.

Dan saya udah cerita belum kalo saya lagi ketagihan nonton We Got Married?
We Got Married itu variety show di korea di mana ada 2 artis, cewek dan cowok dipasangakan jadi suami istri virtual, jadi nggak beneran suami istri. Nah sampe sekarang aku baru punya pasangan Yonghwa-Seohyun. Nickhun-Victoria, sama Leeteuk-Kang Sora (walaupun nggak semua episode). nonton We Got Married itu sebenernya seru lho walaupun cuma nonton. Soalnya emang dasarnya saya aja suka nonton variety show (yang yaoi aja juga di tonton walaupun awalnya geli juga). dan sampe sekarang saya ngarep di Indonesia ada aja WGM juga dan saya ikut jadi pemainnya (*Dengan catatan suami virtual saya harus cucok. Paling gampang di cari temen satu angkatan saya yang itu deh. bagus lagi kalo misal artis korea jadi suami virtual saya, G-Dragon gitu misalnya).

Dan ini saya udah nyimpen beberapa Variery shows untuk membunuh waktu liburan yang sebenernya nggak pengen aku bunuh soalnya aku pengen berlama-lama sama si liburan. serius deh saya nggak kuat sekolah lagi. nggak nggak nggak kuat, nggak nggak nggak kuat. aku nggak kuat sekolah sekolah.

Sabar, cuma tinggal 1 tahun lagi.

dan setelah itu saya berencana jadi pedagang video bajakan aja. kenapa? biar saya bisa nonton drama / variety gratisan nggak perlu beli. kekeke

Wednesday, February 8, 2012

The 16 Years of life...

Halo.
Nama Saya Occa, dan saya sudah tinggal di Bumi selama 16 tahun (FYI: Saya nggak pernah tinggal di planet lain. so basicly saya hidup udah 16 tahun.
perayaannya, nggak ada. karena prinsip saya adalah, semakin tambah umur, semakin cepet matinya. saya nggak pengen cepet mati. aku cuma pengen hidup tenang dan damai sampai saya umur 100 tahun.

walaupun begitu -namanya juga anak ababil- saya masih pengen kue ulang tahun. sayangnya, saya nggak suka krim jadilah saya beli kue mahal ini



Oh, dan hebatnya, saya dapet hadiah 15 penghapus. ya PENGHAPUS. jumlahnya memang benar 15.....


nggak adakan, orang ulangtahun di kado penghapus 15 biji?

Saturday, January 14, 2012

Di tengah hujan

Kira-kira ini adalah tengah malem. Dan saya lagi nunggu download video yang perkiraannya masih 5 jam lamanya. Well, untung saya nggak lagi di warnet karena laptop udah bener dan mumpung ini modem unlimited walau kecepatan kayak siput lagi koma.

Anyway, barusan aja saya denger lagi lagunya G-Dragon yang judulnya BUTTERFLY. Walaupun sebenernya nggak terlalu ngerti apa artinya, tapi ada satu cerita yang bikin saya terenyuh.
Rumornya, lagu ini diciptakan G-Dragon untuk Sandara Park (2NE1). Itu tersirat di liriknya I flutter so much at your 3 lettered name baby dan karakter animasi di Video klipnya yang mirip sama Dara. Well, walaupun aku nggak terlalu merhatiin Dara waktu aku punya Video itu tapi aku langsung ngerasa kalo karakter animani itu mirip sama Dara.
Dan lagi, Vokalis CN BLUE, Jung Yonghwa pernah ikutan acara We Got Married sama Seohyun. Dan akhirnya mereka buat lagu bareng yang dikasih judul "Banmal Song". Banmal bisa diartikan sebagai bahasa Sehari-hari. Kalo di Korea ngomong kan harus sesuai umur. Kalo sama yang lebih tua harus pake bahasa yang formal. Yonghwa memang lebih tua dari Seohyun makanya Seohyun ngomong pake bahasa formal. tapi Yonghwa bilang, pakailah Banmal biar lebih akrab dan lagi pula mereka udah "menikah:.
Dan lagi, Yonghwa bikin lagu judulnya Love Light. Disitu ada lyric "I'm Genie for you, girl" Genie adalah salah satu lagu hits-nya Girls' Generation yang adalah Girlbandnya Seohyun. dan di situ ada lirik "I'm genie for you boy". Waktu di acara We Got Married juga, Seohyun tanya apa lagu itu emang dciptain buat dia. Dan Yonghwa Bilang "Saat aku menulis lagu itu, aku memang ingin membayangkan seseorang. Dan itu kau."

Jadi apa persamaannya dari 3 cerita tadi?
Lagu, Romantis.
Aku pengen punya suami yang bisa menciptakan lagu romantis buat aku. There's me in every single song he makes. kesannya emang simpel. tapi itu seperti bilang "Hey World! this song is for my lover! I love her!" semacam itu. dia tidak perlu untuk mengatakan "Hey Baby, Girl. I love you. I need you." tanpa intonasi. tapi dengan tegasnya, dengan musiknya dia seolah bisa mengatakan itu.

Di tengah hujan kayak gini, dulu aku paling suka liatin hujan. atau menikmatinya dengan membaca buku dan mendengarkan suara air yang menyentuh atap-atap rumah.
Tapi sekarang di tengah hujan ini, aku memikirkan bagaimana lelaki ideal ku.
Aku hanya memikirkan dan berharap jika suamiku kelak adalah lelaki idealku. Tapi aku tetap sadar realita. Tidak semuanya yang kita inginkan akan tercapai. Siapa tau, suamiku kelak tidak seperti lelaki idealku, karena di dunia ini tidak ada yang ideal.

Oke, mulai Mellow.

EVERY TIME, I COME CLOSE TO YOU. FEEL LIKE I'M GONNA DREAM. EVERY TIME. MY BUTTERFLY.

Sunday, January 8, 2012

sejauh ini...

Tahun baru ya? Seneng nggak ya? habis katanya tahun ini mau Kiamat sih. Kayaknya nggak jadi seneng ah.
kenapa sih kiamat harus tahun 2012? Saya kan masih sekolah. Saya juga masih perawan. Biarkanlah saya nikah dulu, punya anak, kayak raya (dalam segala artian). barulah kiamat. Nggak enak amat saya baru berapa tahun udah kiamat aja. kekeke.

Anyway, sekarang saya lagi serius untuk mengerjakan sesuatu di tengah kebingungan saya mau kuliah di mana (padahal sebelum masuk kuliah udah kiamat). Saya baru saja memulai menulis (baca: mengetik) cerita lagi yang terinspirasi dari Drama Korea : Heartstring and Anime : Nodame Cantabile. Sebenernya kalo saya ngetiknya di laptop sih mungkin sekarang udah bisa dapat 10 halaman bahkan lebih. tapi dikarenakan Laptop malang saya ketumpahan kopi, jadi saya ngetiknya di handphone. Jadi, bisa bayangin betapa bengkaknya jempol saya?
Oh, dan fanfiction yang pernah saya ceritain sebelumnya : Nggak diterusin. Asli saya pusing mau buatnya gimana. udah nggak dapet rasanya sih. kekeke.

oh iya, ternyata, sekolah itu menyeramkan. nggak mau sekolah juga deh kalo gini caranya, Masa ngaak boleh punya nilai pas KKM. astaga, Fisika itu kan susah. Sebenernya kan saya udah benci itu sama Fisika. tapi kenapa ya saya masih belum cinta sama fisika. katanya benci bisa jadi cinta. Boong ah.

kok kayanya udah panjang ya? kekeke. udah lama ya saya nggak nulis panjang-panjang habis otak saya terbatas. kekeke. gimana mau nulis banyak, baca banyak aja malesnya....

aniwei, BIGBANG bentar lagi comeback. asik, uang saya habis.